Peralatan DWS Model Lantai Besar
Model lantai besar peralatan DWS biasanya terdiri dari komponen berikut:
Modul Pemindaian: Digunakan untuk membaca barcode pada parsel untuk mendapatkan identifikasi unik dari parsel.
Modul Penimbangan: Digunakan untuk secara akurat mengukur bobot parsel untuk memberikan dasar penagihan selanjutnya.
Modul Pengukuran Ukuran: Biasanya menggunakan teknologi pemindaian 3D, dapat dengan cepat dan akurat mengukur panjang, lebar dan tinggi parsel.
Sistem Kontrol: Kontrol pengoperasian seluruh peralatan, dan pindahkan data yang dikumpulkan ke komputer Sistem untuk pemrosesan dan penyimpanan.
Fungsi utama
Pengukuran Otomatis: Sangat meningkatkan efisiensi pengukuran dan mengurangi kesalahan operasi manual.
Akuisisi Data: Ini dapat dengan cepat dan akurat mendapatkan informasi seperti ukuran, berat dan kode barcel dari parsel untuk memberikan dukungan data untuk manajemen logistik berikutnya.
Transfer Data: Data yang dikumpulkan ditransfer ke sistem komputer untuk mewujudkan berbagi dan analisis data.
Tingkatkan Efisiensi Logistik: Melalui pengukuran otomatis dan pengumpulan data, proses logistik dapat dioptimalkan dan efisiensi logistik dapat ditingkatkan.


Industri Logistik Ekspres: Digunakan untuk mengukur dan mencatat ukuran dan berat paket ekspres untuk memberikan dasar penagihan.
E - Commerce Industry: Digunakan untuk mengukur dan mencatat ukuran dan berat Paket Perdagangan, untuk manajemen dan transportasi gudang untuk memberikan dukungan data.
Industri manufaktur: Digunakan untuk mengukur dan mencatat ukuran dan berat bagian besar untuk memberikan dukungan data untuk manajemen produksi dan logistik.
Akurasi Tinggi: Ini dapat secara akurat mengukur ukuran dan berat paket dengan kesalahan pengukuran yang lebih sedikit.
Efisiensi Tinggi: Dapat mengukur beberapa bidang dengan cepat dan meningkatkan efisiensi kerja.
Tingkat otomatisasi yang tinggi: Sebagian besar operasi dapat diotomatisasi, mengurangi intervensi manual.
Akurasi Data Tinggi: Ini dapat memberikan data yang akurat dan andal, yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk manajemen logistik berikutnya.